Analisa gas darah diperlukan untuk melakukan pemeriksaan kadar O2
dan CO2 dalam darah. Darah yang digunakan dalam pemeriksaan ini
berasal dari darah arteri. Darah yang diambil untuk pemeriksaan AGD pada
prinsipnya harus segera dibawa ke laboratorium sesaat setelah pengambilan, hal
ini dimaksudkan agar hasil yang diperoleh benar-benar akurat.Sebelum kita
belajar membaca hasil analisa gas darah, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
kita harus mengetahui nilai-nilai normalnya terlebih dahulu, sehingga bisa
menganalisanya. Nilai-nilai normal yang penting diketahui dapat dilihat dalam
tabel di bawah ini.
Sabtu, 26 Januari 2013
Senin, 21 Januari 2013
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
Posted on
03.58
by
Unknown
Tanda-tanda vital merupakan salah satu pemeriksaan penting karena
mempunyai nilai akurasi yang sangat tinggi. Tiap individu mempunyai variasi
tanda vital yang berbeda dan sedikit banyak dipengaruhi oleh adanya perubahan
cuaca, umur, keadaan emosional, olahraga, dan makanan. Pemeriksaan tanda vital
memberikan banyak gambaran mengenai fungsi kerja sistem tubuh seperti
pernapasan, kardiovaskuler dan metabolisme tubuh.
Semua tanda vital tersebut saling berhubungan
dan saling mempengaruhi. Perubahan tanda vital dapat terjadi bila tubuh dalam
kondisi aktivitas berat atau dalam keadaan sakit, perubahan tersebut merupakan
indikator adanya gangguan sistem tubuh. Pemeriksaan tanda-tanda vital dilakukan
perawat untuk mengetahui perkembangan pasien. Setiap pasien yang memiliki
tingkat kegawatan yang berbeda-beda akan membutuhkan pengawasan terhadap
tanda-tanda vitalnya berbeda-beda pula. Prosedur pemeriksaan tanda vital yang
dilakukan pada pasien meliputi pengukuran suhu, nadi, pernapasan dan tekanan
darah. Berikut ini nilai-nilai normal vital sign.
Nilai Laboratorium
Posted on
03.42
by
Unknown
Pemeriksaan laboratorium seringkali kita jumpai pada pasien-pasien di
rumah sakit. Pemeriksaan laboratorium ini dimaksudkan untuk menunjang
pemeriksaan atau menambah data penegakkan suatu diagnosa. Hasil pemeriksaan
laboratorium sedikit banyak akan memberikan gambaran mengenai beberapa fungsi kerja
dari organ tubuh kita. Sebagai contoh pemeriksaan SGOT dan SGPT pada fungsi
hati. Pada kasus tertentu seperti hepatitis maka sedikit banyak akan mengalami
perubahan pada nilai normalnya. Berikut ini dipaparkan beberapa tabel nilai normal pemeriksaan laboratorium.
Proses Keperawatan
Posted on
03.23
by
Unknown
Proses keperawatan adalah rangkaian kegiatan yang sistematis, ilmiah
dalam mengasuh/memenuhi kebutuhan pasien. Tujuan penggunaan proses keperawatan
adalah kualitas keperawatan akan sampai (kebutuhan klien akan terpenuhi).
Proses keperawatan terdiri dari 5 tahapan yaitu :
1. Pengkajian keperawatan
Kegiatan perawat dalam pengkajian keperawatan
adalah mengumpulkan data mencakup aspek bio, psiko, sosial dan spiritual.
Sumber data untuk melakukan pengkajian dapat berasal dari pasien, keluarga,
dokumen maupun tenaga kesehatan lainnya. Metode pengumpulan data yang digunakan
dapat berupa wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, dan studi dokumen.
2. Diagnosa keperawatan
Karakteristik diagnosa keperawatan yakni
merupakan kebutuhan hidup dan merupakan respon dari pasien. Penegakan diagnosa
keperawatan didasarkan pada tipologi masalah yakni aktula, risiko dan
sejahtera/sehat (wellness).
3. Perencanaan keperawatan
Pembuatan perencanaan keperawatan
diawali dengan membuat tujuan. Tujuan penting untuk mengarahkan kegiatan dan
dibatasi oleh waktu. Tujuan sendiri harus memiliki :
a. Subjek : Bagian diri pasien (pasien), fokus kita untuk pasien.
b. Predikat : yang akan dicapai pasien (berkiblat pada problem).
c. Kriteria : ukuran keberhasilan dan dibatasi oleh waktu (time limited).
c. Kriteria : ukuran keberhasilan dan dibatasi oleh waktu (time limited).
Peran, Fungsi dan Tugas Perawat
Posted on
03.12
by
Unknown
A. Peran Perawat
Peran adalah
tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan
kedudukan dalam sistem yang dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial (dari
profesi/luar profesi). Peran perawat sendiri ada 9 yang terdiri dari perawat
sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokat klien, edukator,
koordinator/manager kasus, kolabolator, konsultan, pembaharu, penemu kasus, dan
panutan/role model. Penjelasan dari masing-masing peran akan diuraikan sebagai
berikut :
1. Peran sebagai pemberi asuhan
Memenuhi kebutuhan dasar klien
dengan pendekatan proses keperawatan, pemberian asuhan keperawatan dilakukan
dari yang sederhana sampai yang kompleks.
2. Peran sebagai advokat
Membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi
lain yang berkaitan dengan pengambilan keputusan (persetujuan) dan melindungi
hak-hak pasien (mendapatkan pelayanan kesehatan).
3. Peran sebagai edukator
Peran dalam membantu pasien untuk
meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan melalui pendidikan kesehatan.
4. Peran sebagai koordinator/manager kasus
Peran dalam mengarahkan,
merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan sehingga pemberi
pelayanan kesehatan dapat terarah sesuai kebutuhan pasien.
5. Peran sebagai kolaborator
Peran dalam bekerjasama dengan tim
kesehatan lain untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pasien.
Istilah-Istilah Bidang Anatomi Tubuh
Posted on
03.00
by
Unknown
Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang anatomi tubuh, sebelumnya kita harus mengenal beberapa istilah anatomis yang lazim digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian tubuh. Istilah-istilah ini penting diketahui karena sebagai dasar pembelajaran anatomi untuk membedakan sisi-sisi yang berbeda pada anatomi tubuh manusia.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)