Tanda-tanda vital merupakan salah satu pemeriksaan penting karena
mempunyai nilai akurasi yang sangat tinggi. Tiap individu mempunyai variasi
tanda vital yang berbeda dan sedikit banyak dipengaruhi oleh adanya perubahan
cuaca, umur, keadaan emosional, olahraga, dan makanan. Pemeriksaan tanda vital
memberikan banyak gambaran mengenai fungsi kerja sistem tubuh seperti
pernapasan, kardiovaskuler dan metabolisme tubuh.
Semua tanda vital tersebut saling berhubungan
dan saling mempengaruhi. Perubahan tanda vital dapat terjadi bila tubuh dalam
kondisi aktivitas berat atau dalam keadaan sakit, perubahan tersebut merupakan
indikator adanya gangguan sistem tubuh. Pemeriksaan tanda-tanda vital dilakukan
perawat untuk mengetahui perkembangan pasien. Setiap pasien yang memiliki
tingkat kegawatan yang berbeda-beda akan membutuhkan pengawasan terhadap
tanda-tanda vitalnya berbeda-beda pula. Prosedur pemeriksaan tanda vital yang
dilakukan pada pasien meliputi pengukuran suhu, nadi, pernapasan dan tekanan
darah. Berikut ini nilai-nilai normal vital sign.
Sedangkan menurut Anas (2007) suhu tubuh dibagi menjadi :
a. Hipotermi : suhu tubuh < 360C
b. Normal : Suhu tubuh 360C –
37,50C
c. Febris/Pireksia : Suhu tubuh 37,50C - 400C
d. Hipertermi :
Suhu tubuh > 400C
DAFTAR PUSTAKA
Asfuah, S. 2012. Buku Saku Klinik untuk Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta : Nuha
Medika.
0 komentar :
Posting Komentar
Kata-kata yang digunakan dalam komentar adalah tanggung jawab dari pemberi komentar, sebaiknya gunakan bahasa yang baik dan beretika dalam berkomentar.