Quintel Blogger theme

A free Premium Blogger theme.

Rabu, 19 Februari 2014

ASMA


A. Definisi
     Asma adalah gangguan jalan nafas reaktif kronis termasuk obstruksi jalan nafas episodik dan obstruksi jalan nafas reversible akibat bronkospasme, peningkatan sekresi mucus, dan edema mukosa (kapita selekta penyakit, 2002). Asma adalah sebuah penyakit radang kronik pada saluran pernafasan dimana banyak sel-sel dan elemennya berperan.

    Pada individu tertentu, peradangan menyebabkan beberapa kondisi seperti wheezing, sulit bernafas, retraksi dinding dada, dan batuk sering terutama di malam hari, pagi hari, atau ketika melakukan aktifitas. Beberapa gejala ini dihubungkan dengan penyakit yang menetap tetapi obstruksi saluran pernafasan dan sering reversible secara spontan atau dengan perawatan (Michele Geiger, Bronsky Donna J.W; 2008)

     Asma adalah penyakit saluran napas kronik yang penting dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius diberbagai Negara diseluruh dunia. Asma dapat bersifat ringan dan tidak mengganggu aktivitas, akan tetapi dapat bersifat menetap dan mengganggu aktivitas bahkan kegiatan harian. Produktivitas menurun akibat mangkir kerja atau sekolah, sehingga menambah penurunan produktivitas serta menurunkan kualitas hidup (Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Asma Di Indonesia, 2008).

   Asma adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran nafas yang menyebabkan hipereaktifitas bronkus terhadap berbagi rangsanan yang ditandai dengan gejala epidosik berulang berupa mengi, batuk, sesak nafas dan rasa berat didada terutama di malam hari dan atau dini hari yang umumnya bersifat reversible baik dengan atau tanpa pengobatan (Pedoman pengendalian asma, Depkes; 2009)


B. Etiologi
     Sensitivitas terhadap allergen eksternal spesifik atau akibat faktor internal, nonalergenik. Menurut Kapita selekta penyakit edisi 2 tahun 2002, etiologi Asma dibagi menjadi :
1. Penyebab ekstrinsik:
a. Serbuk / partikel
b. Kulit / bulu hewan
c. Debu / jamur rumah
d. Bantal Kapuk / bulu
e. Penyedap / bumbu makanan yang mengandung sulfit dan bahan sensitive lain

2. Penyebab intrinsik
a.Stres emosional
b.Faktor genetik

3. Bronkokonstriksi
a. Predisposisi herediter
b. Sensitivitas terhadap allergen atau iritan seperti polutan
c. Infeksi virus
d. Obat, seperti aspirin, penyekat beta adrenergic, dan obat anti inflamasi nonsteroid
e. Tartrazin
f. Stres psikologik
g. Udara dingin
h. Olahraga

C. Manifestasi Klinis
     Menurut PDPI, Manifestasi klinis pada penyakit Asma yaitu:
a. Bersifat episodic, seringkali reversible dengan atau tanpa pengobatan
b. Gejala berupa batuk, sesak nafas, rasa berat di dada dan berdahak
c. Gejala timbul / memburuk terutama malam / dini hari
d. Diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu
e. Respon terhadap pemberian bronkodilator

   Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam riwayat penyakit :
a. Riwayat keluarga
b. Riwayat alergi / atopi
c. Penyakit lain yang memberatkan
d. Perkembangan penyakit dan pengobatan.

D. Patofisiologi
      Suatu serangan asma timbul karena seseorang yang atopi terpapar dengan allergen yang ada di lingkungan dan membentuk immunoglobulin (Ig) E, allergen yang masuk akan ditangkap oleh makrofag yang bekerja sebagai antigen presenting sel (APC), allergen tersebut dipresentasikan ke sel Th. Sel Th memberikan signal kepada sel B dengan dilepaskannya interlukin 2 (IL-2) untuk berproliferasi menjadi sel plasma dan membentuk IgE.
       IgE yang terbentuk akan diikat oleh mastosit yang ada dalam jaringan dan basofil yang ada dalam sirkulasi. Bila proses ini terjadi pada seseorang, maka orang itu sudah disensitisasi atau baru menjadi rentan. Jika terpapar 2 kali atau lebih dengan allergen yang sama allergen tersebut akan diikat oleh IgE yang sudah ada dalam permukaan mastosit dan basofil. Ikatan ini akan menimbulkan influk Ca++ ke dalam sel dan perubahan di dalam sel yang menurunkan kadar cAMP.
         Penurunan kadar cAMP menimbulkan degranulasi sel, dan melepaskan mediator-mediator kimia yang meliputi histamine, slow releasing suptance of anaphylaksis (SRS-A), eosinofilik chomotetik faktor of anaphylacsis (ECF-A), dan lain-lain. Mediator tersebut menyebabkan timbulnya tiga reaksi utama yaitu: kontraksi otot-otot polos baik saluran nafas yang besar ataupun yang kecil yang akan menimbulkan bronkospasme, peningkatan permeabilitas kapiler yang berperan dalam terjadinya edema mukosa yang menambah semakin menyempitnya saluran nafas. Peningkatan sekresi kelenjar mukosa dan peningkatan produksi mucus. Tiga reaksi tersebut menimbulkan gangguan ventilasi, distribusi ventilasi yang tidak merata dengan sirkulasi darah paru dan gangguan difusi gas ditingkat alveoli, akibatnya akan terjadi hipoksemia, hiperkapnea dan asidosis pada tahap yang sangat lanjut.

E. Pencegahan
     Menurut Depkes RI tahun 2008 pencegahan penyakit asma dibagi menjadi:
1. Pencegahan primer
    Pencegahan primer ditunjukkan untuk mencegah sensitisasi pada bayi dengan resiko asma (orang tua asma), dengan cara:
a.Menghindari asap rokok / pollutan selama hamil atau perkembangan anak
b.Diet hipoalergenik dengan syarat diet tersebut tidak mengganggu asupan nutrisi janin
c.Pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan
d.Diet hipoalergenik bagi ibu menyusui

2. Pencegahan sekunder
    Ditujukan untuk mencegah asma yang sudah tersensitisasi untuk tidak berkembang menjadi asma. Caranya dengan pemberian antihitamin H-1 dalam menurunkan onset mengi dan pada asma kerja ( menghentikan pajanan alergen sedini mungkin).

3.Pencegahan tersier
     Ditujukkan untuk mencegah agar tidak terjadi serangan atau bermanifestasi klinis asma pada penderita yang sudah menderita asma. Contoh caranya yaitu dengan mengontrol lingkungan rumah seperti membersihkan rumah dari debu dan kotoran, mencuci sarung bantal, sprei 1 minggu sekali, jangan membiarkan sampah terbuka, jangan membiarkan ruangan lembab, hindari rokok, ventilasi rumah adekuat, hindari memasak dengan kayu.

F. Penatalaksanaan Asma
     Menurut Depkes RI 2009 penatalaksanaan asma, yaitu:
1. Penatalaksanaan asma akut
    Pada serangan asma obat-obat yang digunakan adalah:
a. Bronkodilator (ß2 agonis kerja cepat dan ipratropium bromide)
b. Kortikosteroid sistemik

      Pada serangan ringan obat yang digunakan hanya ß2 agonis kerja cepat (inhalasi) pada dewasa bisa dikombinasikan teofilin/aminofilin oral. Dosis yang diberikan pada orang dewasa untuk teofilin yaitu 100-200 mg setiap 6-12 jam atau 1-3 mg/kg setiap 8 jam dengan rute per oral. Pada anak-anak Teofilin diberikan secara per oral 50-100 mg setiap 6-12 jam.
       Pada pasien dengan kondisi asma yang sedang diberikan ß2 agonis kerja cepat dan kortikosteroid oral pada dewasa bisa ditambahkan ipratropium bromide inhalasi, aminophilin IV (bolus/drip) dengan dosis 6 mg/kg.
       Pasien dengan serangan berat sebelumnya kortikosteroid oral (metilprednisolon) diberikan dalam waktu singkat 3-5 hari. Pada serangan berat pasien dirawat dan diberikan oksigen, cairan IV, ß2 agonis kerja cepat, ipratropium bromide inhalasi, kortikosteroid IV, dan aminophilin IV.

2. Penatalaksanaan Asma jangka panjang
    Prinsip pengobatan jangka panjang :
a. Edukasi
     Peran perawat dalam pemberian edukasi pada penderita asma disini sangatlah penting, terutama pada penatalaksanaan pengobatan asma jangka panjang. Sebagai edukator perawat harus mampu memberikan pengetahuan kepada penderita meliputi :
1) Kapan pasien berobat/ mencari pertolongan jika terjadi serangan asma.
2) Mengenali gejala serangan asma secara dini.
3) Mengetahui obat-obat pelega dan pengontrol serta cara dan waktu penggunaannya.
4) Mengenali dan menghindari faktor pencetus serangan asma.
5) Pentingnya penderita melakukan kontrol secara teratur.

b. Obat asma (pengontrol dan pelega)
c. Menjaga kebugaran
      Sesuai dengan SK Menkes tahun 2008 selain edukasi dan obat-obatan yang diperlukan untuk menjaga kebugaran antara lain dengan melakukan senam asma, sedangkan pada anak dapat menggunakan olahraga lain yang dapat menunjang kebugaran. Dengan melaksanakan ketiga hal diatas diharapkan tercapai tujuan penanganan asma, yaitu asma terkontrol.


Referensi :
Depkes. (2008). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1023/MENKES/SK/XI/2008. Pedoman pengendalian penyakit asma. Jakarta : Depkes RI.

Geiger, M. & Wilson, B.D.J (2008). Respiratory nursing (a core curriculum). New York: Springer Publishing Company.

John, Esther c & Elliott Daly D. (2006). Patofisiologi (aplikasi pada praktek keperawatan). Jakarta: ECG.

Mangunegoro, H. dkk. (2004). Asma pedoman diagnosis & penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Williams, Lippincott & Wilkins. (2002). Kapita selekta penyakit dengan implikasi keperawatan edisi 2. Jakarta: EGC.




2 komentar :

  1. bandar togel online indonesia
    .
    POIN4D ADALAH SALAH SATU SITUS / BANDAR TOGEL ONLINE YANG AMAN DAN TERPERCAYA!
    BERGABUNG DAN BERMAIN DI POIN4D , ANDA BISA RASAKAN KEPUASAN DAN KENYAMANAAN NYA!
    RAIH DISCOUNT & PROMONYA SEKARANG JUGA!!! BURUAN DAFTAR KUNJUNGI SITUSNYA DISINI LINK :
    www•4DPOIN•com | www•4DPOIN•org | www•4DPOIN•net
    ➖6 PASARAN TOGEL➖
    📽️ LIVE DD48 DINDONG
    ☑ SYDNEY POOLS
    ☑ RAJA AMPAT POOLS
    ☑ SINGAPORE POOLS
    ☑ BALI POOLS
    ☑ IBIZA POOLS
    ☑ HONGKONG POOLS
    ➖➖HADIAH & DISCOUNT➖➖
    ⇲ LIVE DINDONG 48 BALL
    ⇲ BONUS CASHBACK UP 5%
    ⇲ BONUS PRIZE 2 & PRIZE 3
    ⇲ BONUS NEW MEMBER 10RB
    ⇲ BONUS REFFERAL 2%
    ⇲ BONUS LUCKY DRAW JP500RB
    ⇲ BBFS READY !
    Melayani support bank : BCA | MANDIRI | BNI | BRI
    Info Lebih lanjut silahkan Kunjungi website Kami
    Bertanya kepada CS yang bertugas ...
    ➖➖KONSULTASI➖➖
    ★Pin BBM2 : D1A279B6
    ★Whatsapp : +85598291698
    ★Facebook : OfficialPOIN4D
    ★IDLine : POIN4D
    🔘 KEPUASAN ANDA TUJUAN UTAMA KAMI!!!

    BalasHapus
  2. If you're trying to lose fat then you need to try this totally brand new custom keto meal plan.

    To produce this keto diet, licenced nutritionists, personal trainers, and cooks have united to develop keto meal plans that are productive, painless, money-efficient, and fun.

    From their first launch in 2019, 100's of people have already transformed their body and well-being with the benefits a proper keto meal plan can give.

    Speaking of benefits: in this link, you'll discover eight scientifically-tested ones offered by the keto meal plan.

    BalasHapus

Kata-kata yang digunakan dalam komentar adalah tanggung jawab dari pemberi komentar, sebaiknya gunakan bahasa yang baik dan beretika dalam berkomentar.