Quintel Blogger theme

A free Premium Blogger theme.

Rabu, 19 Februari 2014

Proses Keperawatan Penyakit Asma


1. Pengkajian
a. Data subjektif
Dispnea, pernafasan sulit,dada terasa sesak, nyeri, mengi, ansietas terhadap sufokasi kematian, penurunan toleransi aktivitas, riwayat alergi, batuk episode nocturnal.

b. Data objektif
Awitan mendadak distress pernafasan mengi ekspirasi memanjang periode inspirasi memendek, retraksi interkostal dan sterna, penggunaan otot bantu pernafasan, lapar udara, krekel, bunyi nafas mengi, posisi duduk tegak lurus, condong ke depan, diaphoresis, takikardia, distensi vena leher, sianosis area sirkumoral, batuk kering dan sulit; batuk produktif sulit dilakukan, perubahan tingkat kesadaran, hipoksemia, hipotensi, pulsus paradoksus > 10 mm, dehidrasi.

c. Pemeriksaan diagnostic
1) Laboratorium
Lekositosis dengan neutrofil yang meningkat menunjukkan adanya infeksi. Eosinofil darah meningkat > 250/mm3 , jumlah eosinofil ini menurun dengan pemberian kortikosteroid.

2) Pada pemeriksaan AGD
Hanya dilakukan pada penderita dengan serangan asma berat atau status asmatikus. Pada keadaan ini dapat terjadi hipoksemia, hiperkapnia dan asidosis respiratorik. Pada asma ringan sampai sedang PaO2 normal sampai sedikit menurun, PaCO2 menurun dan terjadi alkalosis respiratorik. Pada asma yang berat PaO2 jelas menurun, PaCO2 normal atau meningkat dan terjadi asidosis respiratorik.

3) Pemeriksaan Radiologi
Pada serangan asma yang ringan, gambaran radiologik paru biasanya tidak menunjukkan adanya kelainan. Beberapa tanda yang menunjukkan yang khas untuk asma adanya hiperinflasi, penebalan dinding bronkus, vaskulasrisasi paru.

4) Tes kulit (asma ekstrinsik)
Untuk menunjukkan adanya alergi.

5) Uji fungsi paru
Volume paru normal atau meningkat, penurunan VEK, LAEP, AMME VEK, dapat ditingkatkan dengan bronkodilator sebesar 12% atau lebih

6) Hitung darah lengkap dan pemeriksaan sputum
eosinofilia sputum dan darah umum ditemukan, kadar serum IgE meningkat pada asma ekstrinsik.


2. Diagnosa keperawatan
a. Bersihan jalan nafas inefektif berhubungan dengan batuk, pilek, mengi dan sesak.
b. Pola napas inefektif berhubungan dengan inflamasi saluran napas.
c. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan hipoksemia dan hipoksia
d. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan

3. Intervensi Keperawatan
a. Bersihan jalan nafas inefektif
    Tujuan : Bersihan jalan nafas menjadi efektif
    Kriteria hasil : Tidak ada secret, suara paru-paru normal
Intervensi :
1. bersihkan jalan nafas (suction)
2. kaji retraksi dinding dada
3. kaji frekuensi pernafasan
4. anjurkan posisi semi fowler
5. kaji suara paru
6. anjurkan pasien minum air hangat
7. monitor pemberian oksigen
8. evaluasi suara paru setelah di suction

b. Pola napas inefektif berhubungan dengan inflamasi saluran napas
    Tujuan : Pola napas menjadi efektif
    Kriteria hasil: Napas adekuat, suara paru normal (vesikuler), pernapasan normal.
Intervensi :
1. Kaji frekuensi, kedalaman pernapasan dan ekspansi dada.
2. Catat upaya pernapasan termasuk penggunaan otot tambahan.
3. Auskultasi bunyi napas.
4. Anjurkan posisi semi fowler.
5. Berikan oksigen sesuai indikasi.
6. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi.

c. Kerusakan pertukaran gas
    Tujuan : Pertukaran gas menjadi efektif
   Kriteria hasil :Tidak ada indikasi kerusakan system pernafasan, tidak ada sianosis, tidak Nampak pernafasan cuping hidung, hasil AGD dalam batas normal.
Intervensi :
1. Anjurkan posisi semi fowler
2. Auskultasi bunyi nafas pasien
3. Kaji keseimbangan cairan
4. Kaji frekuensi pernafasan
5. Bersihkan jalan nafas (suction)
6. Ajarkan pasien menggunakan inhaler
7. Kaji analisa gas darah
8. Kaji tingkat elektrolit
9. Kaji saturasi oksigen
10. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian sodium bicarbonate
11. Kaji status hemodinamik

d. Intoleransi aktivitas
    Tujuan : Pasien dapat beraktivitas seperti biasa
    Kriteria hasil : Tidak sesak ketika beraktivitas, mampu bergerak aktif
Intervensi :
1. Kaji penyebab kelemahan
2. Kaji pernafasan (frekuensi, adanya sesak dan pucat)
3. Bantu pasien memilih aktivitas yang dapat dilakukan
4. Anjurkan untuk meningkatkan intake nutrisi
5. Kaji respon pernafasan selama aktivitas,
6. Kaji tanda-tanda vital

Referensi :
Carpenito, L. J. (2009). Diagnosis keperawatan aplikasi pada praktik klinis. Jakarta: ECG.

Herdman, T.H. (2012). Nanda international diagnoses : definitions & clasifications. Oxford : Wiley-Blackwell.

1 komentar :

  1. Look at the way my buddy Wesley Virgin's adventure begins in this SHOCKING AND CONTROVERSIAL video.

    As a matter of fact, Wesley was in the army-and soon after leaving-he unveiled hidden, "self mind control" secrets that the government and others used to get anything they want.

    As it turns out, these are the exact same tactics tons of famous people (especially those who "come out of nowhere") and elite business people used to become rich and successful.

    You probably know how you only use 10% of your brain.

    That's because most of your brainpower is UNTAPPED.

    Perhaps this conversation has even occurred INSIDE OF YOUR very own mind... as it did in my good friend Wesley Virgin's mind 7 years back, while riding a non-registered, beat-up trash bucket of a car with a suspended license and with $3.20 on his bank card.

    "I'm so frustrated with living paycheck to paycheck! Why can't I turn myself successful?"

    You've been a part of those those types of conversations, isn't it so?

    Your success story is waiting to happen. All you need is to believe in YOURSELF.

    CLICK HERE To Find Out How To Become A MILLIONAIRE

    BalasHapus

Kata-kata yang digunakan dalam komentar adalah tanggung jawab dari pemberi komentar, sebaiknya gunakan bahasa yang baik dan beretika dalam berkomentar.